1.12.12

n.b

tulisan ini sifatnya kalbu,
walau pada akhirnya hanya jadi abu.
saya coba berani,
mengungkapkan isi nurani.
saya tidak mengakui apapun,
tidak juga memohon ampun.
hanya beberapa kalimat,
tapi ini bukanlah umpat.
saya rindu kamu,
seakan saya tak pernah jemu.

memang,
dirimu itu sangat terkenang.
sampai kupeluk semua pertanyaan itu,
dan yang tersisa hanya satu.
kita janji bertemu di persimpangan,
padahal kemarin tidak ada perpisahan?

nb.
saya enggak tahu apa arti sebenarnya puisi ini.
tapi yang saya ingin ucap,
'saya terlalu takut untuk memeluk kamu seperti pertanyaan itu'.
mungkin saya merasa nyaman untuk di-peluk dan me-meluk.
tapi kamu?
saya tidak tahu perasaanmu,
bahkan saat kita saling memeluk,
menatap matamu saja tidak bisa kan?


dari saya,
untuk kamu WAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar