19.10.12

Langit

Dear Langit,
apa kabar?
Aku harap kamu baik dan senang berada di atas sana.
Walau kamu dekat sekali dengan Tuhan.
Aku selalu mendoakanmu dari tanah yang aku pijak ini.

Ngit, pasti kamu bingung.
Kenapa kamu, aku panggil 'Langit'?
Ya soalnya bapak kamu...
Hahaa, bercanda ngit.

Jawabannya,
adalah karena kamu bukan bintang.
Bukan bintang yang tak bisa aku raih dari sini.
Bukan bintang yang kadang tak terlihat ini.
Kamu bukan mereka.

Kamu adalah langit.
Yang punya bintang.
Jadi kamu sosok yang lebih luas, lebih hebat,
bahkan kamu juga punya matahari, awan, pesawat, terang dan juga gelap.

Kamu adalah sosok yang lebih kuat.
Dan aku adalah manusia yang tak bisa menyentuhmu.
Saat aku loncat pun, aku akan kembali pada bumi ini.
Ya, dan itu yang membuat saya benci gravitasi.

Maka dari itu.
Jadilah luas, hebat, kuat, tangguh, dan segala kata-kata yang mencerminkan bahwa aku tidak bisa memilikimu.
Aku puas melihatmu dari jauh.
Sangat puas sampai aku menitikkan mata tanda rindu.

Ini bukan draft yang aku simpan.
Masih ada satu untaian kata yang spesial pake cinta, bukan telur.
Aku enggak bisa bilang, 'Aku tunggu' atau 'Aku berharap'.
Aku hanya bisa bilang tiga kata,
'Aku sayang kamu, ngit'
Itu empat ya? Ah, sudahlah.
Kamu kan tahu mataku hanya segaris.
Terlebih saat menulis ini aku menangis.
Sesuatu yang manis kan?


Dari, aku
Untuk, Langit

 Ini kamu waktu pagi hari

 Ini siang hari, dan saya benci kamu saat siang

 Sore hari, ngit

Yang terakhir, saat kamu gelap


nb.
ini bukan aku yang foto loh. ciyus deh!

2 komentar:

  1. Balasan
    1. heh?! gue baru tahu kalau ada komentar di blog gue. Astagaah?!! *bikin syukuran*

      Hapus