Tak lagi
sakit ketika jarum menusuk epidermis
Karena
memang ia hanya bagian terluar
Tapi ketika
kau datang
Jarum malah
menancap sampai ke jantung
Bagaimana bisa,
seorang biasa begitu menyakitkan nyaringnya
Melukai
gendang telinga hanya karena ia bernyanyi dengan genjrengan
Iya, cuma gitar
akustik biasa
Malam-malam
datang membawa berita suka
Bahwa telah
datang tepat depan pagar
Bawa roti,
bawa susu
Tak lupa
bawa senyum pada pipi
Waktu
akhirnya hilang begitu saja
Sia-sia?
Nyatanya tidak
Tidak pernah
merasa percuma bisa semanis ini
Dari, aku
Untuk, siapapun kamu nanti