aku melihat kamu lagi
tapi kali ini dalam dua keadaan
dua kali dalam mimpi
dan terakhir sangat nyata, tapi ...
beda nama, beda sikap
dan juga beda waktu
aku hanya ingin memelukmu
karena merasa kau begitu jauh
itu juga kalau aku tak lupa agamaku
ataupun para orangtua yang mengucapkan
'bukan muhrim' (tanda tanya)
tapi aku lupa
kamu beda nama, beda sikap
dan juga beda waktu
entah siapa nama kamu sekarang
entah apa yang kamu lakukan padaku (nanti)
dan kapan kita akan bertemu lagi
yang pasti kamu tahu
aku adalah aku
dan kamu yang bukan kamu
dari, aku yang ... entahlah
untuk, kamu yang ... aku tidak tahu tepatnya apa