There's something about you
The way you walk and how you see me
There's something about the way you view the world
It's like the changing views
Everything about you and me who want more
But don't be closer
Because of the many questions that come after it
Is this going to last longer?
Is there a chance I'll find myself to you?
Honestly, there's nothing I can do
To keep my heart away from you
I can't say how much I try
To get you
To help me continue to live
I can not tell you how many times I tried to
And everytime we close, it was I afraid of love
(terinspirasi dari lirik melissa ponar-try)
dari, aku
untuk, kamu sakura
17.3.12
10.3.12
surat untuk papa
Ayah, jangan kau sakiti Ibu lagi.
Karena hanya dia lah yang rela membawa beban berat selama 9 bulan.
Karena hanya dia lah yang rela sakit untuk menurunkan malaikat kecil ke bumi.
Karena hanya dia lah yang rela lapar agar anak-anaknya bisa makan.
Ayah, jangan kau bodohi perasaanmu sendiri.
Bahwa kau ingin sepertinya juga, walau kau tak cukup mental untuk menjadi wanita.
Bahwa kau ingin sepertinya juga, karena betapa berharganya wanita dimata dunia.
Bahwa kau ingin sepertinya juga, mencintaimu tulus sepenuh hati.
Ayah, tolong jangan tutup mata dan telingamu.
Biarkanlah Ibu menyatakan apa yang ia rasa selama ini.
Biarkanlah Ibu bilang betapa bahagianya bertemu denganmu.
Biarkanlah Ibu bicara bahwa Ia sangat, sangat, sangat mencintaimu.
dari, hati Mama melalui aku
untuk, Papa tercinta
NB: gue enggak bisa nampilin foto keluarga gue, karena kita enggak pernah foto berempat (kasian ya gue, haha)
Karena hanya dia lah yang rela membawa beban berat selama 9 bulan.
Karena hanya dia lah yang rela sakit untuk menurunkan malaikat kecil ke bumi.
Karena hanya dia lah yang rela lapar agar anak-anaknya bisa makan.
Ayah, jangan kau bodohi perasaanmu sendiri.
Bahwa kau ingin sepertinya juga, walau kau tak cukup mental untuk menjadi wanita.
Bahwa kau ingin sepertinya juga, karena betapa berharganya wanita dimata dunia.
Bahwa kau ingin sepertinya juga, mencintaimu tulus sepenuh hati.
Ayah, tolong jangan tutup mata dan telingamu.
Biarkanlah Ibu menyatakan apa yang ia rasa selama ini.
Biarkanlah Ibu bilang betapa bahagianya bertemu denganmu.
Biarkanlah Ibu bicara bahwa Ia sangat, sangat, sangat mencintaimu.
dari, hati Mama melalui aku
untuk, Papa tercinta
NB: gue enggak bisa nampilin foto keluarga gue, karena kita enggak pernah foto berempat (kasian ya gue, haha)
Kala Cinta ...
Kala cinta terhalang,
terhalang oleh tembok yang tinggi
Sampai kita tak bisa merasa hangatnya pagi
Kala cinta menggoda,
menggoda perjalanan indahnya
Dengan dipenuhi suka duka pula dibuatnya
Kala cinta terusik,
terusik oleh orang ketiga
Berada di panggung yang dupenuhi konflik dan laga
Kala cinta dimaafkan,
dimaafkan dengan campuran suci, jujur, dan tulus
Karena itu hubungannya pun berakhir mulus
Kala cinta abu-abu,
abu-abu karena sifatnya yang tak jelas
Sifatnya galau karena cinta tak terbalas
Kala cinta berakhir,
berakhir dengan pernyataan yang semu
Maka dari itu, ini semua tentang kamu
dari, aku
untuk, sang kala cinta
terhalang oleh tembok yang tinggi
Sampai kita tak bisa merasa hangatnya pagi
Kala cinta menggoda,
menggoda perjalanan indahnya
Dengan dipenuhi suka duka pula dibuatnya
Kala cinta terusik,
terusik oleh orang ketiga
Berada di panggung yang dupenuhi konflik dan laga
Kala cinta dimaafkan,
dimaafkan dengan campuran suci, jujur, dan tulus
Karena itu hubungannya pun berakhir mulus
Kala cinta abu-abu,
abu-abu karena sifatnya yang tak jelas
Sifatnya galau karena cinta tak terbalas
Kala cinta berakhir,
berakhir dengan pernyataan yang semu
Maka dari itu, ini semua tentang kamu
dari, aku
untuk, sang kala cinta
2.3.12
both of you
Katanya teman?
Tapi sekarang jadi lawan!
Katanya kawan?
Tapi diam-diam jadian!
Aku bisa saja tersenyum
Tapi dalam hati, bibir terkulum
Aku bisa saja menangis
Tapi air mataku telah habis
Maaf, aku tak tahan
Aku tampak rapuh seperti dahan
Maaf, aku marah
Melihatmu berdua, rasanya gerah
Aku rasa, aku butuh waktu
Waktu yang lama, untuk menyembuhkan lukaku
(mungkin) dari, hati temanku
untuk, (mungkin) temanku yang satunya
nb. maaf, gue cuma terinspirasi dari kisah kalian. gue ga bermaksud buruk dengan apa yang gue buat ini. kalau kalian enggak suka, bilang aja sama gue. oke :)
Tapi sekarang jadi lawan!
Katanya kawan?
Tapi diam-diam jadian!
Aku bisa saja tersenyum
Tapi dalam hati, bibir terkulum
Aku bisa saja menangis
Tapi air mataku telah habis
Maaf, aku tak tahan
Aku tampak rapuh seperti dahan
Maaf, aku marah
Melihatmu berdua, rasanya gerah
Aku rasa, aku butuh waktu
Waktu yang lama, untuk menyembuhkan lukaku
(mungkin) dari, hati temanku
untuk, (mungkin) temanku yang satunya
nb. maaf, gue cuma terinspirasi dari kisah kalian. gue ga bermaksud buruk dengan apa yang gue buat ini. kalau kalian enggak suka, bilang aja sama gue. oke :)
Langganan:
Postingan (Atom)